Assalammualaikum...
2:04am , aku mulakan catatan setelah lama membelai "Aksara Hidup" ini. Otak ku beku. Namun, tanganku tergerak untuk menulis juga. Aku akur. Tapi, pada mana hendak ku mulakan cerita?.
Oh, Ya....
Teringat akan pertemuan sementara bersama dia. Pertemuan yang terbatas. Dan, aku berusaha untuk menjaga tingkah laku, tutur kata dan setiap pembawakan ku. Khuatir menjadi fitnah oleh mata-mata yang tidak memahami. Dia istimewa dalam hatiku. Ku kira... agak lama aku kenali dia. Memang!
DIA,
mengajar aku erti rindu,
erti kasih dan sayang,
erti benci dan airmata,
erti pengorbanan dan kesetiaan...
DIA,
Lagak yang bersahaja.
Pendiam dan tidak banyak soal.
Namun, bila bersama ku, memang aku tidak akan biarkan dia berdiam diri. Aku akan paksa juga dia untuk bertutur bicara. Alasanku mudah, biarlah pertemuan ini diisi dengan kenangan.Jangan sepi dan kaku.Dia akur...dia hormati pendirianku.
DIA,
september 2007, Allah pertemukan kami. Dalam keadaan yang masing-masing cukup muda belia. Tidak mengetahui tentang jiwa dan rasa yang sebenar.
Alhamdulillah...dari hari ke hari..kami sama-sama belajar...walau hanya bertatih..namun, hati cukup kuat untuk bertahan.
Jatuh, tersungkur, terluka, lumpuh....
Memang sudah sebati dalam perasaan kami.
Mungkin, terkadang, tersisip putus asa. Terpalit ketidakjujuran. Terkoyak ketidaksetiaan...
Namun,
dari itu kami terus berusaha untuk belajar. memperbaiki kesilapan dan kelemahan.
Memandang setiap sudut dengan cara toleransi. Saling percaya. Mendukung cinta.
DIA,
semestinya tabah melayan karenahku.
Terkadang, aku yang tega menyakitinya. Namun, apalah sangat...rajukku, bukanlah berjela-jela.
Tidur. Menangis sebentar. Solat....
Alhamdulillah...aku sembuh semula.
Ah, manusia mana yang tidak membuat kesilapan?
Aku hargai DIA dalam hatiku. Pun begitu, aku serahkan segala ketentuan ini pada PENCIPTAKU. Cintaku pada dia tidak akan melebihi cintaku pada PENCIPTAKU. Tanpa PENCIPTAKU, mana mungkin kami dipertemukan.
April 2012...
Agak lama rasanya.
Namun, dalam apa jua keadaan sekalipun, akan aku pertahankan rasa ini selagi Allah izinkan aku mencintai dia. Aku akan pertahankan diri aku. Akan jaga setiap tindak tandukku. Bukan ku takut pada pandangan sekeliling ku, tapi, ku takut akan pandangan Allah pada ku.
Biarlah rasa ini...ku pendam dalam jiwa. Biarkan dia dalam jarak yang terbatas. Selagi aku belum sah menjadi miliknya, AKU AKAN PERTAHANKAN BENTENG PERIBADIKU.
Pun begitu jua,
semenjak mata hati ini terbuka sedikit demi sedikit untuk menghadap kasih dan cintanya Allah, hatiku menjadi kian redup. Terima Kasih, TUHAN KU... Kau sedarkan aku dari mimpi yang lena. Semakin aku ingin mendekatkan hatiku pada peganganku yakni agamaku, semakin sendu jiwaku.. Ya Allah, kekalkanlah aku dalam keadaan ini. Janganlah Kau jauh dariku kerana aku dambakan setiap petunjuk dan hidayah darimu..
2:40am...Catatan berakhir. Ku tatap gambarnya dengan senyum simpul. Biarlah rasa yang ku ada padamu, ku pendam dalam hati.. Aku tunggu hari bahagia kita, andai kau tertulis untuk ku. Aku serahkan segala-galanya pada Allah, dan aku sudah bersedia menerima sebarang kemungkinan yang akan datang. Semoga Allah beri tabah dan sabar dalam setiap hati kami..JODOH, PERTEMUAN, AJAL DAN MAUT KETENTUAN ALLAH..
(AZHA)
0 ulasan:
Post a Comment