RSS

Monday 29 February 2016

Jangan pernah berhenti merayu untuk segera bangkit

Tanyakanlah pada diri kita:

1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Mengaku cinta kepada Allah Swt tetapi tidak merasa senang berinteraksi dengan Kalam-Nya. Bukankah ketika manusia cinta dengan manusia lain, ia menjadi senang membaca suratnya bahkan berulang-ulang?

 Mengapa kamu begitu berat dan enggan untuk hidup dengan wahyu Allah Swt?
Adakah jaminan bahwa kamu mendapat pahala percuma tanpa beramal solih? Dengan apa lagi kamu mampu meraih pahala Allah Swt? Infak cuma sedikit, jihad belum siap, kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan apa lagi?

2. Wahai jiwaku, siapa yang menjamin keamanan dirimu saat gentingnya suasana akhirat? Padahal Rasulullah Saw menjamin bahwa Allah Swt akan memberikan keamanan bagi manusia yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an, mulai dari sakaratul maut hingga saat melintas Titian Sirat.

3. Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Dengan nikmat-Nya yang demikian banyak, yang diminta maupun tidak, tidakkah kamu bersyukur kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an?

4. Wahai jiwaku, sedarkah kamu ketika Allah Swt dan Rasulnya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama Al-Qur’an? Untuk siapakah manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahawa dengan banyak membaca Al-Qur’an maka kemuliaan Allah dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Dan sebaliknya, jika kamu tidak membaca Al-Qur’an, kemuliaan itu berkurang? Sekali-kali tidak. Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan manfaatnya.

5. Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khuatir dengan dirimu sendiri? Selama ini hidup tanpa al-Qur’an, baki usia makin sedikit, tabungan amal solih masih sedikit, jaminan masuk syurga tak ada di tangan. Sampai saat ini belum mampu tilawah rutin satu juz per hari, jangan-jangan Al-Qur’anlah yang tidak mahu bersama dirimu karena begitu kotornya dirimu sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.

6. Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah Saw dan para sahabat serta tabiin yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an apa yang akan dikenang oleh generasi yang akan datang tentang dirimu?

Ungkapan di atas adalah perenungan bagi setiap jiwa, agar hidup kita tidak berlalu begitu saja tanpa makna...
“….Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu supaya kamu berfikir. Tentang dunia dan akhirat…” (QS Al-Baqarah [2]: 219-220)

Semoga Allah memberi kemampuan bagi kita semua ...
Aamiin yaa Robbal Alamiin,,

oleh : Ust. Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc, Al-Hafidz

SILA SHARE DAN SEBARKAN

Saturday 27 February 2016

Duduk Bersama Orang Soleh



"Disaat engkau mendapatkan musibah yang sekiranya membuatmu sedih dan gundah, ketahuilah Rasulullah ﷺ juga selalu mendapatkan musibah duniawi. Tanya kepada dirimu sendiri, mana yang lebih mulia, dirimu atau Rasulullah ﷺ? Jika engkau mengeluh sejadi-jadinya dengan masalahmu.

"Maka ketahuilah Rasulullah ﷺ pun mendapatkan apa yang pernah kau dapat bahkan lebih lagi. Ditinggalkan kedua orang tua dan datuknya dimasa kecil, tinggal dengan orang asing di perkampungan yang jauh dari kampungnya, menggembala kambing dimasa kecilnya, isteri yang amat dicintainya meninggal bersamaan dengan pakciknya yang amat menyayanginya."

"Pergi berdakwah bukan disambut malah dilempari, berdakwah bukan dihantar dengan kereta yang mewah & diterima dengan banyak makanan yang lazat, baginda berdakwah sementara didepannya ada kematian. Tanyakan lagi kepada dirimu, Apakah Rasulullah ﷺ mengeluh kepada Allah سبحانه وتعالى sejadi-jadinya?"

"Jika engkau menyedari hakikat diri ini hina maka bersabarlah, kerana hanya kesabaran yang Allah سبحانه وتعالى ingin lihat dari hamba-Nya yang diberikan musibah, agar tahu siapa yang benar-benar mencintai-Nya dan mana diantara kamu yang pembohong belaka. Bangun & bersabarlah wahai mukmin disaat musibah menghampirimu. Dan tidaklah kesabaran itu diperolehi dengan mencontohi orang-orang soleh."

"Duduklah kalian bersama orang-orang yang telah tercatat bagi mereka kebahagiaan para ulama. Sungguh selagi kalian duduk bersama mereka, kalian pun akan ikut bahagia sama seperti mereka. Sebahagian ulama mengatakan: "Tidaklah seseorang duduk bersama orang yang bahagia kecuali ia pun akan ikut bahagia."

"Rasulullah ﷺ bersabda; "Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى mempunyai hamba-hamba yang apabila salah satu dari mereka memandang sekali pandangan saja maka orang yang dipandang tersebut pasti bahagia, tidak akan celaka selama-lamanya. Satu kisah, dahulu ada seseorang yang gemar makan harta riba, kemudian ia didapati bertaubat kepada Allah سبحانه وتعالى di akhir hayatnya, dan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah."

"Ada seseorang Syeikh yang merasa hairan lalu ia mendatangi kediaman Al-Habib Hasan Bin Sholeh Al-Bahr. Syeikh tersebut kemudian bercerita kepada beliau tentang apa yang dia lihat, maka Al-Habib Hasan Bin Sholeh Al-Bahr pun berkata; "Fulan bin Fulan itu pernah pada suatu hari tidak sengaja hadir di majlisku."

"Saat itu aku melihat bahwasanya rahmat Allah سبحانه وتعالى turun dan orang tersebut pun mendapat sebahagian dari rahmat Allah sehingga menjadikannya meninggal dalam husnul khatimah" Lihatlah! Semua itu kerana ia mahu duduk bersama orang-orang yang mengenal Allah سبحانه وتعالى."

"Al-Habib Abdullah Bin Alwi Al-Haddad berkata dalam syairnya; "Sudah seharusnya engkau memiliki guru yang mana dengannya engkau menempuh jalanmu untuk menuju kepada Allah سبحانه وتعالى dari tuntunan orang-orang yang mempunyai hati yang bersih."

"Yakni dari para ulama yang telah mengenal Tuhannya. Namun, jikalau engkau tidak mendapatkan mereka maka kejujuran adalah sebaik-baiknya kenderaanmu untuk sampai kepada Allah سبحانه وتعالى." Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat, daripada duduk belajar bersama para ulama, dan orang-orang soleh."

Daripada Al-Habib Ali Zaenal Abidin Bin Alwi Al-Kaff.

Friday 26 February 2016

Adab Majlis Ilmu


"Diriwayatkan ketika Rasulullah ﷺ berkumpul duduk ditempat Ahlu Suffah di belakang rumah Nabi ﷺ di dalam Masjid Nabi ada ruang untuk Ahlu Suffah. Maka masuklah ketika itu Ahlu Badar yang mana orang-orang yang menyertai Perang Badar yang mempunyai kedudukan yang istimewa di sisi Allah سبحانه وتعالى. Sebab perjuangan dan pengorbanan mereka yang tak ada tandingannya maka mereka memiliki kedudukan yang istimewa di sisi Allah سبحانه وتعالى dan Baginda Rasulullah ﷺ."

"Maka mereka tengok semua ruang dah penuh, maka mereka berdiri. Manakala mereka yang bersama Baginda Rasulullah ﷺ ketika itu yakni Ahlu Suffah yang mana mereka ini adalah orang-orang yang tinggal di dalam Masjid Nabi yang mana mereka belajar dan mengikuti ke mana sahaja Baginda Rasulullah ﷺ pergi."

"Semua orang nak duduk dekat dengan Nabi ﷺ. Kalau boleh mereka nak dekat lagi dengan Nabi ﷺ. Akan tetapi ternyata mereka tak faham dengan isyarat yang melihat kepada Ahlu Badar itu, Yang sedang berdiri. Nabi ﷺ tak boleh buat apa-apa maka Baginda Rasululullah ﷺ minta beberapa sahabat di antara Muhajirin dan Ansar."

"Yakni untuk bangun memberikan ruang kepada Ahlu Badar itu untuk duduk. Maka orang-orang yang dibangunkan oleh Nabi ﷺ itu ada di antara mereka yang terasa, tersinggunglah "Kenapa mereka didahulukan? Kenapa mereka dilebihkan? Tambahan pula di sana ada orang-orang munafik yang membakar api kemarahan."

"Dan yang ada mereka hidupkan dengan mengatakan; "Itulah dulu bukankah kamu kata Baginda Rasulullah ﷺ itu bertindak adil?
Tengok sekarang Baginda Nabi ﷺ mendahulukan orang-orang tertentu." Ini sifat orang-orang munafik yang suka mengapi-apikan maka Nabi ﷺ mengatakan; "Allah merahmati orang-orang yang memberi ruang kepada orang lain untuk duduk di tempatnya ataupun memberikan ruang untuk orang duduk di dalam majlis Allah merahmati."

"Sehingga Nabi ﷺ sebut begitu, maka ramailah yang bangun untuk memberikan ruang kepada Ahlu Badar untuk duduk Sepertimana Nabi ﷺ sendiri meletakkan kedudukan kepada orang-orang yang perlu didahulukan seperti orang yang Alim, Para Ulama begitu juga orang-orang yang mempunyai kedudukan yang mulia."

"Di mana Nabi ﷺ pun ketika duduk di dalam majlis maka sebelah kanannya adalah Saidina Abu Bakar رضي الله عنه وأرض dan di sebelah kirinya pula adalah Saidina Umar رضي الله عنه وأرضاه dan di sebelah Saidina Abu Bakar pula, adalah Saidina Uthman رضي الله عنه وأرضا dan di sebelah Saidina Umar pula, adalah Saidina Ali رضي الله عنه وأرضاه, kerana mereka adalah orang-orang yang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah سبحانه وتعالى."

"Dan juga di sisi Baginda Rasulullah ﷺ. Ini adab memberikan ruang kepada orang lain untuk duduk dan juga mendepankan, meletakkan orang yang sepatutnya di tempatnya. Di dalam hadis disebutkan ketika Nabi ﷺ di dalam majlis ilmu, dilihat ada tiga orang datang. Satunya dia tengok ada ruang yang kosong maka dia duduk."

"Ada satu, dia rasa malu untuk duduk di ruangan tempat yang kosong di hadapan, maka dia pun duduk di belakang dan ada satu lagi dia tengok dan berpaling lalu dia beredar.
Maka kata Nabi ﷺ kepada Para Sahabat yang lainnya; "Nak tak kalau aku bagitahu tentang mereka yang tiga itu tadi? Yang mana satunya dia nak datang mendekat dan cari tempat dekat kepada Allah سبحانه وتعالى maka didekati oleh Allah سبحانه وتعالى."

"Adapun yang satunya malu kepada Allah maka Allah سبحانه وتعالى malu kepadanya dan yang satunya berpaling daripada Allah سبحانه وتعالى maka Allah pun berpaling daripadanya. Allah! Pada zahirnya mungkin kita nak datang ke majlis ilmu nak belajar Al-Quran, kita nak belajar Hadis tapi hakikatnya kita datang kepada Allah سبحانه وتعالى."

"Dan sebab itu Adab kita ketika datang kepada Allah itu kena lebih tinggi. Baik dari segi adabnya. Begitu juga pakaiannya, Pakai kemas-kemas, wangi-wangi, persiapannya, kelengkapannya, kitab, buku catatan, pen dan sebagainya. Semua itu perlu dalam keadaan yang paling sempurna ketika mana kita hadir di dalam majlis-majlis ilmu."

"Allah سبحانه وتعالى menyatakan; "Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang menuntut ilmu di dalam kalangan kamu dengan beberapa darjat."
Kalau kamu memberikan ruang, kalau kamu mendepankan orang yang layak berada di depan maka kamu itu tidak hina sekali."

"Bahkan kamu itu masuk di antara orang yang mulia sebab dengan ilmu kamu beramal dengan ilmu. Dengan adab yang kamu dapat daripada ilmu itu kamu laksanakan. Bahkan lagi kamu tawadhuk ketika itu. Yang mana disebutkan orang yang tawadhuk itu diangkat oleh Allah سبحانه وتعالى."

"Sepertimana disebutkan oleh Saidina Ibnu Abbas رضي الله عنه وأرضاه; "Perbezaan di antara kedudukan orang-orang yang beriman dengan orang-orang yang menuntut ilmu itu jauh ditinggalkan tinggi oleh orang-orang yang berilmu. Jauh sehingga disebutkan lima ratus tahun perjalanan jauhnya atau lebih daripada itu ditinggalkan daripada tingginya orang-orang yang menuntut ilmu itu atau orang-orang yang berilmu itu."

"Tingginya kedudukan orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang menuntut ilmu sebab itu di dalam menuntut ilmu Adab dahulu yang ditekankan sebelum ilmu. Antara adab didalam majlis ilmu adalah, Kalau ada orang masuk maka kita kena bagi ruang untuk dia masuk dan duduk."

"Cuma orang yang datang lewat itu tak boleh nak membangunkan orang lain yakni orang yang datang awal untuk dia pergi ke tempat lain dan dia, Yang datang lewat itu duduk di tempat orang yang datang awal. Ini tak boleh bahkan dilarang oleh Nabi ﷺ. Yang kedua, Kalau ada di antara dua orang di tengah-tengah itu maka hendaklah kita meminta izin untuk lalu di hadapan mereka ataupun untuk duduk di depan mereka."

"Dan yang ketiga, Orang yang sudah duduk di tempatnya. Kemudian dia nak keluar dalam kadar masa sebentar untuk dia berwudhuk ataupun ke mana-mana sekejap maka tempatnya itu boleh dia nak pertahankan tempat duduk dia dengan dia meletakkan sesuatu seperti shawl yakni ridanya ke ataupun apa-apa sahaja yang menyatakan tempat itu ada orang duduk."

"Maka ini juga termasuk dalam cara-cara orang yang duduk di dalam majlis ilmu. Ini semua sesuatu yang penting yang perlu kita kena faham kerana pada hari ini kita lihat ramai orang yang meremeh-remehkan adab ketika di dalam majlis ilmu. Sebab itu disebutkan; "Jadikan ilmu kamu itu ibarat garam dan Adab kamu itu ibarat tepung." Bermakna ilmu kita banyak mana sekalipun maka jadikan kita punya adab itu lebih tinggi dan banyak lagi daripada ilmu."

"Jadikan adab lagi tinggi daripada ilmu kerana Inti kepada ilmu seseorang itu adalah Adab. Sepertimana yang dikatakan oleh Al-Habib Ali Bin Muhammad Al-Haddad رحمه الله تعالى; "Perbetulkan niat kalian ketika hadir di dalam majlis-majlis ilmu. Jikalau niatnya adalah baik maka baiklah jadinya."

"Dan hendaklah kamu beramal dengan ilmu yang kamu perolehi kerana yang mengikuti ilmu seseorang itu adalah amalannya. Ilmu yang benar itu adalah cahaya dan tidaklah masuk diberikan kepada seseorang itu melainkan cahaya yang benar. Dan ilmu yang cahaya itu akan masuk ke dalam hati yang bersih, hati yang ikhlas dan hati yang tidak kotor."

Daripada Al-Habib Najmuddin Othman Al-Khered.
#Fb_Raudhatul_Muhibbin

Mengenal Allah

"Hari ini, penuntut-penuntut ilmu ditimpa satu penyakit. Penyakit mengaku-ngaku diri. Mengaku diri, aku yang alim, aku yang soleh, aku yang banyak pergi kelas pengajian, majlis ilmu, aku belajar dengan guru itu, dengan sheikh itu, dengan habib itu. Pergi daurah, habis daurah, ambil ijazah. Itu je kerja dia."

"Bab yang wajib ni belum lagi ni. Belum selesai lagi, bab mandi wajibnya, solatnya. Kerja dia itu je. Baru pergi daurah sekali, dah perasan. Aku alim, aku soleh. Lepas itu, duk sibuk nak berangan jadi wali. Ini penyakit ni. Penyakit mengaku-ngaku diri. Ilmu yang wajib tak lepas-lepas lagi ni. Kalau kita sibuk dengan Allah سبحانه وتعالى, kita tak sibuk dengan orang lain dah."

"Datang pengajian, belajar niat kerana Allah. Bukan orang lain. Makin lama belajar, makin banyak tak tahu. Makin rasa tawaduk. Ini baru betul namanya orang belajar. Bukan sibuk, datang pengajian berapa kali, mengaku-ngaku diri. Bila belajar kerana Allah, barulah kita dapat menghindarkan diri kita ini, dari penyakit mengaku-ngaku diri."

"Wahai kamu itu, yang baru belajar, hendaklah kamu menuntut ilmu. Sesungguhnya ilmu-ilmu yang lain adalah hamba kepada ilmu tauhid. Kamu belajar ilmu fiqh untuk mengesahkan hukum. Akan tetapi, engkau lalai daripada mengenal tuhan yang menurunkan hukum."

"Tidak ada satu musibah yang lebih dahsyat daripada putusnya hubungan seseorang hamba itu dengan Allah سبحانه وتعالى. Orang yg merasakan dirinya bertauhid dialah sebenarnya kurang bertauhid. Orang yg merasakan dirinya kurang bertauhid dialah sebenarnya sedang mencapai peringkat tauhid. Seseorang yg beramal tanpa tauhid yang kukuh di dalam hatinya, maka amalnya akan goyah."

"Sebelum mati kita yang sebenar tiba, matikan diri kita dulu. Matikan yang macam mana? Yakni, matikan nafsu kamu. Dengar lihat pandang perkara yang Allah سبحانه وتعالى redha sahaja. Leburkan sifat keakuan diri. Saat kita mengingati Allah سبحانه وتعالى, bukan kita yang ingat Allah, tapi Allah سبحانه وتعالى jua lah yang meletakkan hamba-Nya untuk mengingati Allah سبحانه وتعالى."

"Setiap yang Allah cipta walaupon tsunami banjir yang besar sekalipon, jangan lihat pada musibah yang menimpa tapi lihat pada siapa yang menciptakannya. Begitu juga bila barang naik jangan dilihat pada siapa yang memimpin. Lihatlah Pencipta itu sendiri. Tiada siapa dapat mengerakkan satu zarah pun melainkan hanya Dia Allah سبحانه وتعالى. Siapa tahu hujung usianya husnul khotimah."

"Lihat air di dalam gelas. Tak dilihat kaca gelas tapi dilihat terus pada air di dalam gelas. Tauhid hakiki bila dapat dicapai maka fanalah dunia ni daripada dirinya. Yang nampak hanya lah Allah سبحانه وتعالى. Laillahaillallah wahdahu la syarikallah lahulmulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa ala kulli syai in qadir."

"Sunah dibaca sepuluh kali selepas subuh dan maghrib. Maka amalkan. Kesan zikir ini apabila dihayati walau dipuji melambung tidak ada kesan pada dirinya sebab nampak semuanya datang daripada Allah سبحانه وتعالى."

"Contoh kita bawak balik kereta bos kita, bermacam jenama bersilih ganti. Kawan kita puji hebatnya kau ada kereta macam-macam. Kita tak rasa bangga sebab kereta itu bukan kita punya. Bukan hak kita. Tak rasa apa-apa pon. Bangga ataupun rasa terangkat. Segala-galanya jangan lihat pada asbab. Lihatlah pada Allah سبحانه وتعالى."

"Hari ini ramai orang yang belajar ilmu untuk menyampaikan ilmu, akan tetapi tidak ramai yang belajar ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى. Seseorang yang mencapai hakikat tauhid, dia dapat meleburkan sifat keakuan dirinya."

"Kita sudah terlalu lama berada di dalam ilmu dan amal, akan tetapi kebersamaan dengan Allah سبحانه وتعالى tidak ada. Sebab itulah semakin kita memperbanyakkan amal ibadah, semakin sombong, semakin suka mengumpat dan segala macam sifat mazmumah. Dia tidak kenal Allah سبحانه وتعالى."

"Orang dizaman kita sekarang sibuk dengan perhiasan luaran jasad, akan tetapi tak sibuk dengan perhiasan dalaman ruh. Kerna Iman itu apa yang ada di dalam hati. Dakwah itu mengajak manusia kepada Allah سبحانه وتعالى. Bukan mengajak kepada persatuan tertentu, parti, tariqat tertentu, guru tertentu dan sebagainya. Akan tetapi dakwah itu mengajak manusia kepada Allah سبحانه وتعالى."

"Firman Allah سبحانه وتعالى; "Dan kami ciptakan kamu berpasang-pasangan. Malam pasangannya siang. Matahari pasangannya bulan." Yang dinamakan makhluk itu semuanya berpasangan dan yang tunggal itulah Allah سبحانه وتعالى yang suci daripada berpasangan. Hikmah wujudnya alam ini adalah untuk Allah menceritakan bahawa Allah سبحانه وتعالى itu tunggal."

"Dan panas pasangannya sejuk. lelaki itu pasangannya perempuan. Baru sempurna. Jika lelaki sama lelaki atau perempuan sama perempuan maka tidak sempurna. Begitu juga dengan syariat. Pasangannya adalah hakikat. Barulah sempurna. Selama ni hanya kenal syariat, tanpa kenal hakikat. Akhirnya penat dengan beribadah tanpa kenal siapa yang diibadahkan. Sibuk dengan amal, akan tetapi hati tak sibuk dengan Allah سبحانه وتعالى."

"Hari ini senang-senang orang menghukum kafir sesama orang islam yang lain. Menghukum orang yang nazak meninggal tak ucap syahadah kafir, atau tak masuk syurga. Hakikat iman itu didalam hati. Seorang yang nazak dan menghampiri kematian, walaupon tidak terucap kalimah Laillaha illallah Muhammadurrasulullah dgn sempurna."

"Akan tetapi terungkap kalimah Laillahaillallah atau Allah atau Hu. Itu adalah sudah memadai. Kerana orang yang sentiasa mengingati Allah سبحانه وتعالى, itu sudah memadai. Dia ingat Allah. Dalam hatinya ada Laillahaillallah. Kita tak tahu, Kebersamaannya dengan Allah سبحانه وتعالى itu. Semoga akhir kalam didalam hidup kita, diatas dunia ini ditutup dengan syahadah."

Daripada Ustaz Johari Al-Muari.
#Fb_Raudhatul_Muhibbin

Sunday 14 February 2016

Bahagiakan Suami


Isteri hendak bahagiakan suami?

Namun, masih tertanya-tanya, bahagiakah si dia?

Antara tips untuk bahagiakan suami :

1) Picit kaki suami tanpa diminta

2) Siapkan pakaian kerja suami setiap malam

3) Selitkan nota kata-kata semangat di dalam dompet suami

4) Diam sewaktu suami sedang marah

5) Senyum sewaktu suami pulang dari kerja

6) Usaha 2 kali dalam seminggu sediakan makanan kegemaran suami

7) Siapkan tempat tidur sebelum suami masuk beradu. Sebaiknya dengan wangi-wangian.

8) Siapkan sejadah dan pakaian istimewa untuk suami bangun Qiamulail

9) Siapkan pakaian istimewa untuk suami berjemaah Subuh di masjid.

10) Siapkan bekal untuk suami bawa ke tempat kerja, walaupun seketul kurma, kerana rahsia bekal ini adalah rahsia rasa cinta dan rindu yang dibawa suami ke mana sahaja dia pergi.

11) Elakkan tag suami pada sebarang post berkaitan menegur kesilapan dalam rumahtangga, sebaliknya copy dan psste ke dalam whatsapp atau email peribadi suami.

Cubalah.

Berusaha menjadi baik adalah lebih baik daripada melihat sahaja kebaikan di depan mata berlalu begitu sahaja.

Hargailah suami, kerana mereka terlalu berharga.

- Ustaz Wan Asrul al Kalantani

Adab-Adab Memasak

Memasak ni sangat penting sahabat2. Tok2 guru pondok kita sangat jaga bab makan sampai tak izinkan anak murid makan di luar sebab takut termakan masakan orang yang tak solat dan tak bersih sebab akan mematikan hati. Dalam kitab pun sebut bab ini

Saya dapat khidmat sebagai penyedia makanan dan memasak untuk para jemaah yang keluar di jalan Allah

Saya nak kongsi adab2 memasak dari mudzakarah masturat. Sangat2 hebat mereka para2 isteri para jemaah menjaga adab masakan pada suami dan anak2

1. Berwuduk dan solat 2 rakaat

2. Baca doa masuk dapur surah alkahfi ayat 10

ﺭَﺑَّﻨَـﺎ ﺍَﺗِﻨَـﺎ ﻣِﻦْ ﻟَّﺪُﻧْـﻚَ ﺭَﺣْﻤَـﺔً ﻭَﻫَﻲِّﺀْﻟَﻨـَﺎ ﻣِﻦْ ﺍَﻣْﺮِﻧـَﺎ ﺭَﺷَـﺪًﺍ

Ya Tuhan kami, berilah kami rahmat yg besar dari sisiMu dan persiapkan petunjuk terhadap urusan kami

3. Doa mengambil beras surah An-Nahl ayat 96

ﻣَـﺎ ﻋِﻨْﺪَﻛُـﻢْ ﻳَـﻨْـﻔَﺪُّ ﻭَﻣـَﺎ ﻋِـﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑَـﺎﻕٍ

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa
yang di sisi Allah adalah kekal

4. Doa cuci beras

ﺍَﻟْﺤَﻤْـﺪُ ِﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّـﺬِﻯ ﺍَﻃْﻌَﻤَﻨـَﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨـْﻪ ُ

Segala puji bagi Allah yang telah memberi
kami makanan yang lebih baik darinya

5. Doa letak beras dalam periuk

ﺍَﻟْﺤَﻤْـﺪُ ِﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺍَﻃْﻌَﻤَﻨـﺎَ ﻣِﻦْ ﺟُـﻮْﻉٍ

Segala puji bagi Allah yang telah mmberikan makan setelah lapar

6. Doa letak air dalam beras

ﺍَﻟﻠّﺬِﻳْﻦَ ﺍَﻣَﻨُﻮْﺍﺍ ﺻْﺒِﺮُﻭْﺍ ﻭَﺻَـﺎﺑِﺮُﻭْﺍﻭَﺭَﺍﺑِﻄُﻮْﺍ ﻭَﺗَّـﻘُﻮﺍﺍﻟﻠﻪَ ﻟَﻌَﻠَّـﻜُـﻢْ ﺗُﻔْﻠِﺤُﻮْﻥَ

7. Doa mengacau sayur ke arah kanan dan ikut arah jarum jam
ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻬـﺎَ ﻣِﻦْ ﺩُﻭْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻛـﺎَ ﺷِﻔَـﺔٌ

Tidak ada yang dapat menyatakan hari itu
selain Allah

8. Doa potong sayur dan daging ayat Al baqarah 71

ﻓَﺬَ ﺑَﺤُﻮْﻫـﺎَ ﻭَﻣَـﺎ ﻛـﺎَﺩُﻭْﺍ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻮْﻥَ

9. Doa cuci sayur
ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻬـﺎَ ﻣِﻦْ ﺩُﻭْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻛـﺎَ ﺷِـﻔَـﺔٌ

10. Doa menghaluskan perencah: Surah al kautsar ayat 1 hingga 3

Kalau tak mampu buat macam ni cukuplah sekadar berselawat, baca hafazan alquran, zikir dan JANGAN bercakap hal2 dunia semasa memasak. InsyaAllah

Sila amalkan untuk mendapatkn redha dan berkat dalam keluarga. InsyaAllah.. Supaya beroleh keluarga dan anak2 yang soleh dan solehah. Pentingnya air tangan orang yang memasak. Tq

P/s: tak buat semua, jgn tinggal semua..
#Projekmemikatsuami

Friday 12 February 2016

Kuatkan aku..

Demi nyawaku dlm genggaman ALLAH.
Hapuskn sgala kdukaan.
Semoga digantikan hikmah dan tarbiyah berpanjangan.
Lindungi langkah kaki agar tidak menapak dlm kemurkaanMU.
Tiada cacat cela dlm aturan ALLAH.
Melainkan nafsu ku sndiri yg menjadikan diriku tercela dan dicela murka.

Namun rahmatMU sungguh besar ..

🌼Bungaku malang🌼

🌼Bungaku Malang🌼

Durjanalah aku secebis bunga tanpa harum,
Terhumban tersiksa
kerena ingin tumbuh di pinggir hati
Kerena ingin menyebar wangi
Kerena ingin memberi mekar
Menyebar warna dan warni..

Bunga mekar teguh berdiri harum mewangi
Adakalanya layu tanpa seri
Kiranya tidak disirimi
Luruh debunganya,
Kering tangkainya,
Bertebarlah daunnya 
Mereput sendiri dimamah bumi..

Kiranya aku dihukum dengan bicara hati tanpa peti,
Kiranya aku dihukum dengan tingkah laku yang kaku,
Aku redha andai itu bisa menyenangkan..
Dan,
Kiranya aku si bunga itu,
Terhukum tanpa bicara..
Aku redha rebah layu kering lalu gontai didada bumi.

Kerana,
Pengharapanku bukan jurusan siraman dari si tuan,
Pengharapanku tetap ukuh dari Penciptaku yang lebih kaya menyayangiku..

Berbahagialah bertemu Tuhanmu
Duhai bunga nan malang..

Wednesday 10 February 2016

Fahamilah

Bismillahirahmannirahim,
Assalammualaikum..

Terbaca satu status saudara terdekat di fb. Dia post gambar sedang pakai baju pink(baju pesakit di hospital nak bersalin) dengan caption "EVC, smg dipermudahkan segalanya"..

Byk rakan2 fb yg komen, ada yg komen membina, tapi tak kurang juga dengan komen yang xsedap mata membacanya. Kadang, geram jugak dgn sesetengah orang yg main hentam, tp, tak tau situasi sebenar org tu. Aku pun ada pengalaman buat pusingan ECV. Dan, aku positif untuk situasi seperti itu.

Tak ada mak-mak yang nak bayinya sonsang. Kalau boleh, nak bersalin normal. Memanglah, ketika mengandung, byk benda yang kita nak jaga. Terutama hbgn kita dgn org2 yg terdekat. Namun, cuba positif untuk barang seketika. Kalau sahaja kita yg tentukan, mmg kita tak hendak perkara itu berlaku kan? Maknanya, kita ini makhluk yang berkudrat lemah lah kita lansung xberhak nak menentukannya. Allah anjurkan kita berusaha. Jadi, cuba usaha. Kalau xdpt juga, serahkan segalanya pada Allah.

Si emak, jgnlah termakan dan terkesan sgt dgn mulut2 longkang org..
Dan, si masyarakat pula, hormatlah perasaan si emak..org mengandung ni emosinya lembut sikit. Sepatutnya, kita bagi peransang dan semangat buat mereka. Bkn menyalahkan mereka sepenuhnya.

Semoga dipermudahkan urusannya sebelum, semasa dan selepas melahirkan nanti. Semoga bjaya dalam pusingn ECV. Amin...Allah humma amin...

Sekian.


Tuesday 9 February 2016

Takut

Bismillahirahmanirahim,
Assalammualaikum..

Mencari ruang dalam balutan kata,
Tertutup terkuci bicara,
Kosong minda,
Namun hati petah berkata,
Tuhan..aku takut!

Benar, 
Aku takut!

Takut yang sukar dilafas dengan suara,
Takut yang sukar diterjemah dalam lensa berkaca,
Takut yang sukar ditafsir oleh minda yang kosong..

Allahu,
Jangan tinggalkan aku
Aku takut!

Monday 1 February 2016

Hanan Pandai Apa??


Bismillahirahmannirahim,
Assalammualaikum..

Daripada cuma pandai terbaring, Hanan belajar senyum, kemudian ketawa, lalu berbual-bual dalam bahasa bayinya..dia belajar meniarap. Belajar merangkak. Genap 13 bulan, anak ku pandai berjalan dengan lancar. Allahu rabbi...nikmat mana yang harus ku dustakan lagi apabila melihat anak membesar dihadapan mata?

Hanan mula pandai tepuk,tepuk tangan, melambai-lambai, tiru aksi muazzin yang letak tangan ditelinga pun dah pandai sambil mulutnya menyebut "waaaabaaaaaa" Aku faham. itu bahasa dia.."Allahuakhbar". Dia juga selalu ikut aksi flying kiss. Dia belajar untuk bersalaman. MasyaAllah..cepat sungguh masa berlalu. Hanan sedang membesar. Dan,itu merupakan satu tugasan yang berat bagi kami selaku ibubapa. Peranan yang bagaimana harus kami tunjukkan, dan ajarkan pada Hanan. 

Masuk 15bulan umur Hanan. Dia semakin aktif. Panjat memanjat usah dikatakan lagi. Arif sungguh. Aku hanya mampu melihat dan membimbingnya. Justeru memantau perilakunya. Aku tahu, dia tengah mengalami perkembangan otak dan melalui proses tumbesaran. Hanan juga selalu selerakkan rumah. Mainan dalam bakul, dikeluarkan. Baju dalam almari dikeluarkan kemudian diselerakkan. Pinggan mangkuk dirak selalu diselerakkan. Macam biasa, aku cuma membiarkan. Biarkan. saraf motor dia tengah tekun bekerja. Dia tengah melalui frasa ingin tahu. Di masa yang sama, aku bimbing dan pantau aktiviti dia. Setelah dia puas, aku cuba tunjukkan pada dia bagaimana hendak mengemaskannya semula. Mungkin terlalu awal minda dia untuk mengadaptasi penerimaan arahan, tapi aku tahu dia sedang memerhati. Aku suruh dia pegang mainannya dan dia letakkan dalam bakul. Aku bersorak gembira. 

"Hanan pandai!!" sambil tepuk tangan. Hanan turut genmbira dan mula bertepuk tangan.

Petang-petang, masa ambil Hanan daripada rumah Kak Ani, aku biasakan dia dengan berjalan kaki. Untuk melatih otot-ototnya lebih kuat. Bila dia tengok langit, aku cakap..

"Langit!" Bila burung terbang, aku cakap
"Burung!" sambil tunjuk kearah burung. Bila tengok bunga, aku cakap
"Bunga" sambil benarkan dia sentuh bunga tersebut. Bila nampak rumput, aku cakap
"Rumput"
"Daun"
"Kereta"
"Motosikal"

...dan banyak lagi objek-objek mahupun alam semulajadi yang harus ditunjukkan kepadanya. Dia memang sungguh-sungguh memerhati. Kadang-kadang dia bersorak gembira apabila melihat sesuatu itu bergerak. Allah..Allah..Allah...

Apa sahaja...apa sahaja yang dapat tertangkap oleh kornea matanya, aku cuba untuk jelaskan. Mungkin, diusia itu belum tahu dan mengerti, namun aku cuba juga untuk jelaskan. Usai semua sesi pembelajran dan pemerhatian, aku bawa dia masuk ke dalam rumah dan ucap,.

"Subhanallah,Alhamdulillah,Allahuakhbar"

Tak lupa juga doakan untuk dia,
"Allah humma Faqihna hu fideen wa a'limna takweel" lalu hembus pada ubun-ubunnya.

Aku memang tak ada lansung pengalaman mendidik anak,. Tapi, aku cuba. Aku cuba untuk didik Hanan dengan sebaik yang mungkin.

Semoga Hanan membesar menjadi anak yang soleh..Amin Allah Humma Amin...

Sekian.